Jumat, 20 Juli 2012

Bolehkah Wanita Hamil Berpuasa?


Bulan puasa adalah bulan yang penuh berkah, bulan terbaik dimana berkah dan rahmat senantiasa tercurah dari Yang Maha Kuasa. Di bulan puasa ini seluruh umat muslim di dunia wajib melakukan ibadah puasa selama 30 hari. Namun ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa, salah satunya adalah ibu hamil dan ibu menyusui. Selama kondisi kesehatan wanita hamil dan janin yang dikandungnya setelah dilakukan pemeriksaan dinyatakan sehat, maka wanita hamil diperbolehkan untuk berpuasa dengan syarat ibu hamil tetap mampu memenuhi kebutuhan nutrisi baik bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya. Pemenuhan nutrisi ini harus sama dengan kondisi ketika tidak berpuasa cuman yang berbeda pemenuhan nutrisi ini dipindah waktunya tentunya dilakukan pada saat sahur dan berbuka puasa serta antara waktu berbuka puasa dan sahur.
Kandungan nutrisi dan gizi yang seimbang sekitar 2.500 kalori dalam sehari, dengan komposisi 50% karbohidrat (sekitar 308 gram), 30% protein (sekitar 103 gram), dan 10-20% lemak (sekitar 75 gram). Pemenuhan nutrisi bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna yang terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah, dan susu setiap kali bersantap buka dan sahur. Anda juga bisa menambahkan suplemen vitamin yang diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil selama berpuasa. Di samping itu, ada beberapa zat penting yang diperlukan saat kehamilan, di antaranya asam folat, zat besi dan kalsium. Asam folat diperoleh dari kacang-kacangan, zat besi didapatkan dari sayuran, sementara sumber kalsium bisa didapatkan dari susu dan ikan.

Namun, ada beberapa kasus ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa jika mengalami gangguan sebagai berikut:
Kencing manis atau diabetes (DM)
Alasannya adalah selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol atau bisa tetap stabil
Penyakit darah tinggi atau hipertensi
Ini penting untuk pengaturan obat dan pengaturan naik dan turunnya tekanan darah. Naik turun tekanan harus dihindari selama hamil karena bisa menyebabkan kematian ibu maupun si bayi.
Mengalami Perdarahan
Ini jelas kontra indikasi atau tidak diperbolehkan berpuasa. Kalau tetap dipaksakan berpuasa bisa mengkhawatirkan keadaan janin di dalam kandungan.
Dehidrasi atau kekurangan cairan
Banyak penyebabnya seperti muntah terus selama hamil,wanita hamil muda dengan morning sickness atau mual-muntah terus, nafsu makan tidak ada.
Gangguan sistem pencernaan
Ibu hamil dengan gangguan ini yang memaksakan diri berpuasa berarti memperbesar peluang penyakitnya akan kambuh. Lambung kosong akan mempertinggi peluang terjadinya peningkatan asam lambung dan bisa berbahaya untuk bayi.

Sumber : www.bidanku.com

Selasa, 05 Juni 2012

10 Pertanyaan Terpopuler Saat Hamil

Dibawah ini adalah beberapa pertanyaan yang patut Bunda simak;

1. Berapa tambahan kalori yang Anda butuhkan ketika Anda harus "makan untuk berdua"? 
Jawaban: 300 kalori
Hanya karena ada janin yang harus berkembang di dalam kandungan, tidak berarti Anda bebas mengunyah apa saja dalam jumlah tak terbatas. Bahkan sebenarnya, Anda hanya butuh tambahan sedikit camilan saja dalam sehari, itu pun yang tergolong sehat dan rendah kalori. Misalnya, buah-buahan, atau roti gandum dengan selai kacang. 


2. Berapa cangkir kopi yang boleh Anda konsumsi?
Jawaban: Kurang dari 2 cangkir sehari
Tidak mengonsumsi kafein sama sekali memang yang paling aman, namun kopi ukuran 200 ml sehari masih boleh dikonsumsi. Lebih dari itu, menurut Amanda Williams Calhoun, MD, spesialis kebidanan dan kandungan dari Kaiser Permanente Northern California, bisa meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, jangan lupa bahwa teh, cokelat, dan minuman kola juga mengandung kafein.

3. Setelah keguguran, berapa lama boleh mencoba hamil lagi?
Jawaban: Tidak Ada Batasnya
Secara medis, sebenarnya Anda tidak harus menunggu untuk mencoba lagi. Bahkan, perempuan yang hamil lagi dalam enam bulan setelah keguguran lebih berpeluang mendapatkan bayi yang sehat, ketimbang yang menunggu enam sampai 12 bulan, demikian menurut sebuah studi yang dimuat di British Medical Journal.

4. Bolehkah mewarnai rambut?
Jawaban: Boleh, setelah trimester pertama
Tidak ada bukti bahwa mewarnai rambut akan membahayakan, namun Dr Calhoun menyarankan untuk tetap berhati-hati dengan menunggu sampai organ-organ utama pada janin telah terbentuk sempurna.

Yang ini disarankan:
5. Seks
: Berhubungan seks tidak akan menyebabkan keguguran, atau membuat mata bayi membelalak. Malahan, seks bisa meningkatkan aliran darah ke area bawah, sehingga seks akan terasa lebih menyenangkan. Namun ingat, lakukan ketika kondisi kehamilan Anda sudah cukup kuat.
6. Olahraga:
 Latihan ringan selama 30 menit setiap hari dapat meningkatkan energi, dan mengurangi nyeri pada punggung atau kembung. Bayi yang lahir dari ibu yang rajin berolahraga ketika hamil juga akan memiliki jantung yang lebih sehat.
7. Naik pesawat: Bepergian dengan pesawat terbang boleh dilakukan setelah usia kehamilan 14 minggu. Sebelum waktu tersebut, guncangan di atas pesawat dikhawatirkan akan menyebabkan kontraksi dan meningkatkan risiko keguguran. Naik pesawat sebaiknya tak dilakukan lagi setelah usia kehamilan 36 minggu, karena Anda bisa sewaktu-waktu melahirkan.

Tidak disarankan:
8. Minum alkohol:
 Tidak ada bukti bahwa alkohol aman untuk janin. Situs kehamilan The March of Dimes bahkan mengatakan bahwa konsumsi dalam jumlah sedikit pun bisa menyebabkan masalah perilaku pada anak di masa depan.
9. Membereskan kotoran hewan: Tinja kucing mengandung parasit menular yang disebut toxoplasma gondii, yang dapat menyebabkan kelahiran prematur. 
10. Sushi: Sushi dengan topping sayuran seperti mentimun, dan tempura udang sih boleh saja. Yang tidak disarankan adalah sushi dengan ikan mentah seperti sashimi, karena mengandung bakteri yang dapat menyebabkan kematian saat kelahiran. 


Sumber : Kompas.com

Efek Berenang Sejak Dini


 Ajaklah si kecil berenang. Sekalipun masih bayi, tak masalah. Bahkan, bayi baru lahir pun tak akan tenggelam kalau dicemplungkan ke dalam air.
Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan, secara statistik IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional, dan sosialnya pun lebih baik.
Penelitian lain menunjukkan, bayi lebih gampang diajarkan berenang ketimbang orang dewasa karena bayi tak pernah memiliki faktor X, semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang. Nah, hal ini membuatnya jadi lebih mudah belajar berenang.
Selain itu, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam karena pada usia tersebut ia memiliki refleks melangkah yang banyak kegunaannya untuk berenang. "Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan," jelas Dr Karel Staa dari RS Pondok Indah, yang juga mantan perenang pemegang rekor 200 meter gaya dada pada 1960-1962.
Jadi, bila kita meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan menggerak-gerakkan kakinya menyerupai paddle dog sehingga tak tenggelam. Bisa dikatakan, pada usia di bawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya primitif. Bukan berarti setelah usia tersebut bayi tak bisa berenang lagi, lho.
Kendati refleksnya sudah menghilang, ia tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak terorganisasi atau acak-acakan. Soalnya, dengan ada gaya gravitasi, ia merasa ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang. Ia pun jadi senang. Apalagi sejak di perut ibu, bayi sebenarnya juga sudah berenang dalam air ketuban selama 9 bulan.
Setelah lahir, kemampuannya berenang tinggal ditingkatkan saja. Bahkan, saking populernya berenang ini, di luar negeri sampai ada proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, lho. "Secara medis, hal ini tak akan menimbulkan masalah karena merupakan proses alami." Jadi, tak ada alasan lagi untuk ragu-ragu mengajak si kecil berenang.

Harus aman
Yang penting diperhatikan, ketika berenang, bayi harus merasa aman dan memang harus ada pengaman. Jadi, orangtua harus mendampinginya. "Jika orangtua sama-sama masuk ke dalam air dan sama-sama berenang dengan bayi, maka selain merasa aman, bayi pun bisa merasakan ada respons dari orangtua," tutur Karel. Di samping dengan orangtua mendampingi, juga bisa bermain dengan bayi sehingga ada interaksi antarmanusia
Coba bandingkan kala bayi baru belajar duduk atau berjalan, apakah orangtua akan mendampingi dan melakukan gerakan yang sama terus-menerus dengan anak? Kan, enggak. "Nah, berenang lain. Mereka sama-sama masuk air, sama-sama berenang sehingga rasa enjoy-nya lebih. Ini akan berguna untuk perkembangan psikologis anak." Itulah mengapa, kedua orangtua sebaiknya ikut bersama bermain di dalam air. Tentunya, berenang juga berguna untuk pertumbuhan.
"Motoriknya berkembang lebih pesat ketimbang ia hanya bermain di lantai." Bukankah saat berenang semua otot bekerja? Nah, kalau di lantai, hanya otot-otot tertentu yang bekerja. Apalagi jika ibu memberikan baby walker sehingga bayi jadi terbiasa berjalan dengan alat itu. Akhirnya, gerakan-gerakan ototnya jadi terbatas karena hanya otot-otot tertentu yang bekerja.


Sumber: NAKITA & Kompas

Jumat, 01 Juni 2012

Sup Ikan Kakap

Sudah lama nih pengen buat menu sup ikan buat si kecil, tapi ga kesampaian terus gara - gara ditempat lama biasanya nggak jual ikan kakap. Mumpung abang tukang sayur hari ini bawa kakap, beli aja deh walau porsinya banyak untuk kami bertiga.





Bahan :

Fillet ikan kakap (bisa diganti ikan yang lain juga), potong kecil - kecil atau sesuai selera.
2siung bawang putih, dicincang
1bh wortel ukuran sedang, belah dua, potong - potong
500ml air
daun bawang secukupnya
garam dan lada secukupnya
minyak untuk menumis




Cara Membuat :
  • Tumis bawang putih hingga harum, tambahkan air, masukkan ikan kakap dan wortel
  • Setengah matang tambahkan garam dan lada serta daun bawang. Tunggu hingga mendidih
  • Hidangkan selagi hangat.

Note :  
Bunda juga bisa menambahkan brokoli atau daun kembang kol agar lebih bervariasi lagi
Untuk Bayi dibawah 1th jangan pakai garam ya

Bolu Bayam Kukus (1+)

Beli bayam biasanya bisa parohan, tapi kali ini sengaja beli se-ikat untuk dibuat bolu yang pasti sehat dong untuk sikecil dan biasanya ayah sama bundanya juga ikutan nyicipin juga  :-)


Bahan : 
3btr telur
60gr bayam,iris halus
60gr tepung terigu
40gr keju cheddar, parut
100ml air matang (bisa diganti susu UHT)
1sdm gula pasir
1sdm madu






Cara Membuat :
  1. Blender bayam dengan air matang, sisihkan
  2. Kocok telur dan gula pasir menggunakan mixer hingga mengembang kaku.
  3. Masukkan tepung terigu, bayam, madu dan keju parut, aduk dengan spatula hingga bercampur rata. Tuang adonan kedalam loyang yang sudah diolesi mentega/minyak
  4. Kukus kurang lebih 40menit hinga bolu matang dengan api sedang. Angkat dan keluarkan dari loyang kalau sudah tidak terlalu panas, potong - potong, siap disantap.


Kamis, 31 Mei 2012

Cake Pisang

Kebetulan dirumah ada pisang ambon nih, dari pada makan begitu aja mending dibuat cake saja sekalian praktek resep yang dapat dari bunda Leni, tapi disesuaikan dengan bahan yang ada dirumah.



Bahan:
2bh   pisang ambon, lumatkan menggunakan garpu
40gr  tepung terigu
3sdm mentega cair 100gr gula
2btr  telur
1sdm coklat bubuk
Keju parut sesuai selera
Selai 





Cara Membuat:
  1. Kocok telur + gula sampai mengembang dan kaku
  2. Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit, coklat bubuk, pisang, mentega cair,aduk sampai rata
  3. Siapkan loyang sudah dilumuri minyak, masukan adonan, kukus kurleb 25menit
  4. Setelah dingin keluarkan dari loyang lalu oles dengan selai . Beri keju parut diatasnya, sajikan

 Note : Kukusan sebaiknya sudah dipanaskan terlebih dahulu (airnya mendidih) dan ditutupnya dibungkus serbet

Kamis, 24 Mei 2012

5 Ciri RS Bersalin Idaman


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memutuskan untuk memilih rumah sakit yang sesuai untuk ibu hamil sekaligus peduli pada keselamatan dan perkembangan bayi, antara lain:
1. Hanya memberikan ASI pada bayi yang baru lahir
Seperti yang sudah kita ketahui, bayi baru lahir sebenarnya tidak membutuhkan makanan tambahan lain selain ASI. Rumah sakit yang sayang bayi pasti tidak akan menyarankan pemberian susu formula atau makanan tambahan lainnya untuk bayi. Sistem pencernaan bayi yang baru lahir belum sempurna, sehingga hanya ASI yang bisa membantu memperbaiki agar sistem pencernaan lebih  kuat.
"Namun, pemberian makanan pendamping bisa saja terjadi, asalkan ada alasan medis yang tepat," tukasnya.
Rumah sakit sebaiknya juga men-support agar air susu sang ibu bisa keluar, dan ibu bisa menyusui bayinya dengan lancar. Selain itu, rumah sakit juga harus mendukung upaya IMD (Inisiasi Menyusui Dini), karena selain mendukung kesehatan anak dengan ASI, IMD ini akan membantu peningkatan bonding ibu dan anak.
2. Melakukan rawat gabung
Di beberapa rumah sakit, bayi yang baru lahir dipisahkan dari ruangan ibunya. Biasanya bayi diletakkan di ruang bayi, sedangkan ibu di ruang perawatan umum. Hal ini bertujuan agar sang ibu bisa beristirahat dengan baik. Namun menurut dr Utami, rumah sakit yang bersahabat dengan bayi akan memberikan layanan rawat gabung antara ibu dan bayi selama minimal 24 jam pertama.
Ibu dan bayi sebaiknya dirawat gabung untuk mempermudah pendampingan proses menyusui, IMD, ataupun pencarian solusi sejak dini jika diketahui ada masalah yang kemungkinan dihadapi bayi. Proses rawat gabung ini bisa tidak dilakukan bila ada suatu kondisi kontraindikasi yang serius dan membahayakan satu sama lain.
3. Mendukung pemberian ASI tanpa jadwal
Pada dasarnya, kebutuhan ASI antara satu bayi dengan bayi lainnya berbeda. Maka agak sulit memberi jadwal menyusui yang sama untuk semua ibu dan bayi. Rumah sakit yang sayang bayi tidak akan memberikan jadwal khusus untuk menyusui. Dengan demikian, ibu bisa dengan leluasa menyusui bayinya setiap saat si bayi merasa lapar.
4. Tidak memberikan dot atau empeng pada bayi
Jika dalam kondisi tertentu ibu dan bayi harus dirawat terpisah, ibu tentu akan sulit menyusui sang bayi dengan leluasa. Salah satu cara mudah untuk mengatasi tangisan bayi yang lapar adalah dengan memberikan dot atau empeng di mulutnya. Akan tetapi, sebaiknya pilih rumah sakit yang tidak mengatasi masalah dengan dot atau empeng. Cari rumah sakit yang memberikan ASI sang ibu pada bayi dengan menggunakan cangkir, pipet, sendok, atau pipa tabung.
"Penggunaan berbagai alat ini sekaligus membuat anak belajar untuk mencari sumber ASI dengan alami, dibandingkan bila diberi dot atau empeng. Mereka akan tergantung pada dot, sehingga kemampuan motorik mereka tidak terlatih," tukasnya.
5. Memiliki kelompok pendukung ibu menyusui
Sebagai ibu muda yang baru memiliki anak, Anda pasti sangat butuh support dari orang yang mengalami hal yang sama. Maka, sebaiknya pilih rumah sakit yang memiliki kelompok pendukung ibu menyusui. Rumah sakit seperti ini akan merujuk semua ibu yang baru melahirkan untuk bergabung dalam kelompok tersebut dan membantu mengatasi masalah yang mungkin dialami ibu baru selama merawat atau menyusui bayinya.
"Ibu yang baru melahirkan dan masuk dalam kelompok ibu menyusui, akan merasa lebih nyaman dan tenang ketika mendapatkan dukungan, tak hanya dari suami dan keluarga tetapi juga dari rekan lain yang sedang mengalami hal yang sama," bebernya.

sumber : kompas.com

Panduan MPASI oleh Wied Harry Apriadj



·    Buah segar sebagai makanan pertama bayi
Buah segar menjadi pilihan pertama makanan pemula pendamping ASI. Berbeda dari nasi dan makanan pokok lainnya, buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara alami dilengkapi enzim pencerna. Oleh karena itu, buah digolongkan dalam predigested food atau semidigested food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna.

Sebaiknya bayi usia dini (6-7 bulan) tidak diberi karbohidrat kompleks dalam bentuk nasi dan bahan makanan pokok lain yang tidak mudah dicerna. Lagipula, nasi dan makanan pokok lainnya tidak dilengkapi enzim pencerna pati sebagaimana buah. Pisang adalah satu-satunya buah kaya pati. Oleh karena itu bayi usia dini tidak diberi pisang dalam jumlah banyak (tidak lebih dari 50 gr setiap kali makan) dan diencerkan.

Pada tahap awal pemberian makanan pendamping ASI, anda bisa mengencerkan pure buah lebih cair dari resep. Tambahan cairan bisa lebih banyak dari jumlah jus buah, kemudian secara bertahap kurangi jumlah cairan hingga sesuai resep. Biasanya,bayi perlu menyesuaikan diri selama 4-5 hari * Namun dalam milis Gizi Bayi Balita, Pak Wied pun menjelaskan bahwa pengamatan 4-5 hari itu pengamatan maksimum untuk pemberian/pengenalan 1 jenis makanan baru, sebenarnya cukup 2-3 hari untuk tiap 1 jenis makanan baru. Selain untuk menghindari bosan, pengamatan ada tidaknya reaksi alergi (ruam kulit, muntah, diare) terhadap bahan makanan tertentu pada umumnya muncul dalam 24 jam * Walaupun demikian, patokan ini tidak mutlak karena keterampilan makan setiap bayi tidak sama. Ada bayi yang bisa langsung menyantap pure buah dengan kepekatan seperti resep.

Buah merupakan sumber vitamin C, salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh bayi. Betakaroten (provitamin A) juga banyak tersimpan dalam buah, terutama buah berwarna merah atau jingga seperti semangka merah, jambu biji merah, dan pepaya. Vitamin C dan betakaroten termasuk antioksidan kuat yang mempercepat pemulihan gangguan kesehatan pada bayi. Avokad berlimpah asam lemak omega 3, salah satu jenis lemak sehat yang baik untuk perkembangan otak bayi dan kecerdasannya.

Buah yang aman dikonsumsi bayi sebagai pendamping ASI sbb :
§  Jeruk : Jeruk baby, Jeruk orange, jeruk keprok manis
§  Jambu biji: Sebaiknya pilih jambu biji merah karena lebih kaya betakaroten
§  Pepaya
§  Avokad
§  Melon: Melon hijau, melon jingga
§  Semangka : Semangka merah, semangka kuning
§  Apel manis contohnya apel merah Red Delicious
§  Pir Manis contohnya pir Yangli
§  Pisang: Pisang ambon
§  Mangga Manis: Mangga madu,mangga arumanis,mangga manalagi

Gula dan garam
Hindari menambahkan gula ke dalam jus atau pure buah. Biarkan bayi mengenali keragaman cita rasa manis asli buah. Gula mematikan cita rasa dasar buah sehingga bayi tidak memiliki kekayaan perbendaharaan citarasa makanan. Tidak menambahkan gula juga penting untuk melatih kepekaan saraf perasa bayi agar kelak tidak menjadi ketagihan gula dan makanan manis. Selain tidak berguna (karena rasa jus/pure buah sudah manis), gula hanya akan membebani kerja pankreas dan hati (liver) bayi anda.

Nasi & Sayuran, sumber karbohidrat kompleks
Setelah buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan makanan lain, yaitu pati (nasi,kentang,dan makanan pokok lainnya) serta serat (beragam sayur-sayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna,beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang proses pencernaaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu jenis karbohidrat yang tidak tercerna.

Pada tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi mengenai citarasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani sekaligus.

Jika pada tahap ini Anda menginginkan tambahan protein dalam makanan bayi, Anda bisa menambahkan sumber protein mudah cerna, yaitu tempe yang dihaluskan. Protein tempe telah diuraikan oleh kapang (jamur) tempe menjadi asam amino sederhana yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh bayi. Kelebihan lain tempe mengandung zat antidiare.

Selain menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin. Sayuran berlimpah zat besi, kalsium dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung serat berlebihan.

Lazimnya, nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7 bulan. Berikut ini makanan pokok yang dapat diberikan pada bayi :

 Makanan sumber pati
§  Nasi: beras merah,beras putih (utk beras merah harus direndam 4jam sebelum dimasak)
§  Ubi jalar: Ubi jalar merah, ubi jalar ungu
§  Singkong: Singkong mentega/kuning
§  Jagung segar: Jagung manis, jagung biasa
§  Makaroni: Makaroni elbow / bengkok mini
§  Mi kering: Pilih kualitas bagus tanpa pewarna (sebaiknya dari produsen terpercaya)
§  Havermut : quick cooking oats
§  Roti :Sebaiknya pilih roti wholewheat (roti gandum)
§  Labu kuning : Labu kuning biasa, labu kuning jepang (kabocha)
           Kentang

Sayuran yang aman diberikan pada bayi
§  Bayam (merah ataupun hijau)
§  Kangkung: Kangkung akar/kangkung cabut muda
§  Wortel
§  Tomat : Tomat merah
§  Brokoli
§  Kembang kol
§  Buncis: Buncis muda atau buncis baby
§  Kacang polong segar/beku


Makanan hewani & polong-polongan, sumber protein
Bahan makanan sumber protein baik yang hewani maupun nabati diperkenalkan paling akhir (setelah bayi benar-benar terampil makan). Biasanya, makanan ini diberikan setelah bayi berusia 8 bulan. Awalnya berupa bubur saring. Selanjutnya, bayi diberi nasi tim setelah berusia 9 bulan dan sudah tumbuh gigi. Jika setelah 9 bulan bayi Anda belum tumbuh gigi, lanjutkan pemberian bubur saringnya.

Menginjak usia 8 bulan, organ pencernaan bayi sudah bisa dilatih mencerna makanan yang proses pencernaannya rumit, seperti protein hewani. Dalam kelompok sumber protein hewani hanya yoghurt khusus bayi, yoghurt tawar (plain yoghurt) ---- dalam milis mpasirumahan direkomendasikan merk Yummy ---- , keju alami (natural cheese) dan tempe yang mudah cerna karena kandungan proteinnya sudah dicerna oleh bakteri dan kapang (jamur).

Berikut ini sumber protein yg aman utk bayi
§  Telur : Terutama kuning telur
§  Hati : Hati ayam, hati sapi
§  Daging ikan : Ikan kakap, ikan salmon, ikan gindara,  Ikan marlin, ikan tenggiri
§  Daging ayam: Pilih bagian dada, buang kulit dan lemaknya
§  Daging sapi : Pilih yang tidak berlemak dan empuk, yaitu bagian has dalam (sirloin) dan has luar (tenderloin)
§  Keju:Pilih keju alami (natural Cheese) yang muda. Kalau susah mencari keju muda, pilih keju yang rendah kadar garamnya, mis merk Prochiz atau Diamond. Itupun tidak diberikan sering, hanya sesekali dalam jumlah sangat sedikit.
§  Kacang merah: kacang merah segar, kacang merah kering
§  Kacang hijau : Kacang hijau berkulit, kacang hijau kupas (sebaiknya direndam hingga mengembang 4-6 jam)
§  Kacang tolo
§  Tempe : Pilih tempe segar, hindari yang sudah berbau amoniak (diparut pelan2 menggunakan parutan kelapa, diserut hati-hati sambil ditekan menggunakan serutan keju atau dicincang halus, dimasak hingga empuk)
§  Tahu: Pilih tahu putih tanpa pewarna, tanpa bahan pengenyal dan masih baru (bayi sangat sensitif terhadap kerusakan tahu yang mengakibatkan diare)

Jadwal pemberian makanan pendamping ASI

Umur bayi vs Jenis makanan vs Frekuensi pemberian pendamping ASI
§  6-7 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1-2 kali (dikonsumsi ketika perut kosong agar penyerapan nutrisi optimal, yaitu setelah bangun tidur)
§  7-8 bln ASI Sesuka bayi , Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1-2 kali
§  8-9 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1 kali, Bubur saring 2 kali
§  9-10 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur Saring 1 kali, Makanan Tim 2 kali
§  10-12 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Makanan tim 3 kali, Makanan selingan 1-2 kali

Sabtu, 28 April 2012

Penyakit Pertama Si Buah Hati



Sakit pertama yang diderita bayi biasanya membuat orang tua cemas. Mengenali gejala penyakit sangat membantu memutuskan tindakan yang tepat pada waktu yang tepat. Semoga informasi berikut dapat membantu Anda mengenali penyakit si kecil. 

1. Batuk-Pilek
Gejala : Hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun.

Perawatan : Bila sangat mendesak (misalnya bayi tidak dapat bernapas), beri obat tetes hidung 1-2 tetes di setiap lubang hidung. Lalu keluarkan lendir dengan \'bola penyedot\'. Bila lendir sudah mengeras, Anda bisa memakai obat tetes hidung untuk melunakkannya. Saat bayi tidur, posisikan kepala lebih tinggi dari badan, atau telungkupkan badannya. Untuk mengurangi penyumbatan hidung, jauhkan bayi sementara dari ruangan ber-AC.

Durasi : 2-3 hari. Jika batuk berlangsung lebih dari 3 hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

2. Infeksi Telinga

Gejala : jika infeksi sudah sampai di telinga bagian tengah, bayi akan merasa nyeri, terutama di malam hari sehingga menjadi rewel. Bayi juga akan mengalami demam ringan atau sangat tinggi, letih, dan mudah marah. Telinganya mungkin mengeluarkan bau tak sedap.

Perawatan : Jangan mencoba merawat sendiri. Segera bawa ke dokter dan gunakan obat tetes telinga jika diresepkan, secara teratur.

Durasi : 2-3 hari

3. Diare

Gejala : Muntah, tanpa atau disertai demam. Tinja encer dengan frekuensi pengeluaran lebih dari 3 kali sehari.

Perawatan : Tingkatkan pemberian ASI. ASI mengandung bahan yang mampu membunuh mikroorganisme penyebab diare. Jika bayi sudah diberi makanan selain ASI, ubah pola makannya dengan mengurangi makanan padat atau susu formula. Jika ingin memberi obat anti diare, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter.

Durasi : 2-3 hari. Diare yang parah (frekuensi lebih dari 3 kali) sebaiknya segera diperiksakan ke dokter agar tubuh bayi tidak kekurangan cairan.

4. Batuk Disertai Sesak Napas

Gejala : Susah bernapas, terdengar suara mendecit dan batuk terus menerus dan kadang disertai demam.

Perawatan : Untuk melegakan pernapasan bayi, gunakan uap air hangat. Jika memungkinkan, ajak bayi berjalan-jalan ke luar rumah. Jika sesak napas tak berkurang 20 menit setelah diberi pertolongan, bawalah bayi ke dokter.

Durasi : 2 hari.

5. Muntah

Gejala : Bayi mengeluarkan kembali susu yang diminumnya.

Perawatan : Sendawakan bayi, ubah posisi tidurnya agar perut tidak tertekan. Jika bayi sering muntah atau terlihat membiru, bawa segera ke dokter.

Durasi : 1 hari.

6. Sakit Tenggorokan

Gejala : sukar menelan, kadang disertai demam ringan.

Perawatan : Jika bayi sudah mulai deberi makanan pendamping ASI, beri ia makanan dan minuman yang bersifat mendinginkan, misalnya jus buah, sayur bening. Pastikan bukan makanan atau minuman yang asam.

Durasi : 2 hari.

7. Alergi

Gejala : Tergantung bagian tubuh atau sistem tubuh bayi yang meradang karena sensitivitas yang tinggi. Jadi bisa saja berupa bercak kemerahan, bintik-bintik, dan sebagainya.

Perawatan : Singkirkan faktor penyebab alergi. Tanyakan pada dokter kemungkinan untuk memanipulasi lingkungan bayi, yaitu menggunakan bahan penyebab alergi pada bayi dan dosisnya diperbesar secara bertahap sehingga bayi tidak sensitif lagi.

Durasi : 2-3 hari

8. Sembelit

Gejala : jarang buang air besar, tinja keras, dan sulit dikeluarkan. Kadang tinja disertai dengan darah. Bayi rewel karena merasa tak enak pada perutnya.

Perawatan : Lakukan perubahan pola makan. Kurangi konsumsi makanan padat dan perbanyak asupan cairan. Jika usia bayi di atas 6 bulan, mulailah memberikan sayuran.

Durasi : 3 hari

9. Infeksi Saluran Kemih

Gejala : Panas tinggi, saat buang air kecil bayi menangis atau mengejan. Jumlah air seni sedikit, tapi pengeluaran sering.

Perawatan : Tambahkan volume minum bayi. Jika bayi masih mendapatkan ASI eksklusif, tingkatkan frekuensi menyusu.

Durasi : 2 hari.

10. Ruam Popok

Gejala : kulit kasar, terdapat lingkaran di sekeliling popok seperti luka kecil.

Perawatan : Pastikan kulit bayi selalu dalam keadaan bersih dan kering. Kalau perlu, oleskan salep antijamur.

Durasi : 2-3 hari.
 Sumber : DechaCare