Sabtu, 11 Februari 2012

Our Cute Models

Baby Aini santai @Bouncer Mastela



Baby Alif sampai ketiduran nih @CarSeat BD




Baby Jibriel lagi asik berenang dengan swim training-nya

11 Penyakit Bayi Baru

Inilah 11 penyakit yang sering dialami bayi di tahun pertamanya : 
  1. Apnea (tidak bernapas spontan). Apnea merupakan penyakit dimana seseorang tidak bernapas selama beberapa detik secara spontan ketika tidur. Tidak hanya orang dewasa, bayi yang baru lahir dan khususnya bayi prematur pun bisa mengalami apnea. 
  2. Sesak napas. Bayi yang mengalami sesak napas akan mengalami kesulitan saat menarik napas, atau napas bayi berbunyi disertai batuk. Waspada jika wajah bayi menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen. 
  3. Ruam popok. Ruam popok merupakan penyakit yang membuat kulit bayi iritasi. Biasanya iritasi ini disebabkan karena pemakaian popok yang tidak benar. 
  4. Kuning (jaundice). Penyakit kuning ini biasanya membuat kulit dan mata bayi berwarna kuning. Sampai batas-batas tertentu, penyakit ini tidak berbahaya, tapi ibu perlu waspada jika kuning pada bayi tidak kunjung hilang. 
  5. Eksim susu (dermatitis atopi). Eksim susu merupakan salah satu masalah kulit paling umum ditemukan pada bayi. Mitosnya, dinamakan eksim susu karena ASI yang mengenai kulit di sekitar mulut bayi yang menyebabkan bercak merah. Benarkah? 
  6. Batuk pilek. Virus bisa menjadi penyebab penyakit ini menyerang bayi. Segera bawa ke dokter jika bayi batuk pilek hingga kemampuan minumnya berkurang, atau tidak sembuh lebih dari seminggu. 
  7. Infeksi saluran napas. Infeksi saluran napas merupakan segala bentuk infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas (ISPA). Tak jarang juga saluran pernapasan bawah. Infeksi saluran napas ini bisa saja terjadi pada bayi baru lahir (newborn). 
  8. Infeksi telinga tengah. Infeksi telinga tengah menyerang salah satu bagian telinga, yaitu telinga bagian tengah atau daerah sekitar gendang telinga. 
  9. Sembelit. Biasanya terjadi karena bayi kekurangan cairan atau akibat perubahan makanan dan dimulainya pemberian makanan padat pertama. Waspada jika sembelit masih terjadi sampai lebih dari satu bulan. 
  10. Muntah. Muntah bisa terjadi karena bayi kekenyangan, terlalu banyak udara dalam lambung, dan sebagainya. Waspada bila bayi terus menerus muntah tanpa henti. 
  11. Diare. Virus yang biasa disebut rotavirus seringkali menjadi penyebab diare, di samping penyebab-penyebab lainnya. Ibu harus waspada jika diare disertai darah.
Sumber : Ayahbunda.co.id

1001 MITOS DAN FAKTA TENTANG ASI

  • MITOS : Payudara yang berukuran kecil, tidak dapat menghasilkan banyak susu. FAKTA : Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak susu.
  • MITOS  : Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui. FAKTA : Puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada payudara, bukan pada puting.
  • MITOS  : ASI pertama (yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi.  FAKTA : ASI pertama (kolostrum) adalah zat terbaik bagi bayi.
  • MITOS  : Kolostrum / ASI pertama adalah susu basi.  FAKTA : Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh dan protein yang sangat kaya.
  • MITOS  : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan makanan, yang lain boleh.  FAKTA : ASI ekslusif berarti hanya memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.
  • MITOS  : Ibu yang kurang vitamin tidak dapat menyusui bayinya. FAKTA : Ibu yang kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI asalkan sering menyusui.
  • MITOS  : Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring. FAKTA Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring.
  • MITOS  : Bayi yang sedang sakit tidak boleh disusui.  FAKTA: Bayi yang sedang sakit harus lebih sering diberi ASI.
  • MITOS  : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan merugikan. FAKTA : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.
  • MITOS  : Bayi baru lahir perlu diberikan air teh agar memiliki tenaga.  FAKTA : Pemberian air teh kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.
  • MITOS  : Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk dapat menyusui bayi.  FAKTA : Kecuali dalam situasi darurat, ibu yang baru melahirkan mampu menyusui bayinya segera, memeluk dan menyusui bayi adalah penghilang sakit dan rasa lelah ibu.
  • MITOS  : Bayi baru lahir tidak dapat menyusu sendiri.  FAKTA: Bayi memiliki naluri kuat untuk mencari puting dalam satu jam pertama setelah lahir.
  • MITOS  : ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan. FAKTA : Meskipun tidak terasa, kolostrum (ASI pertama), akan keluar langsung setelah kelahiran. Jumlahnya sedikit, tapi cukup untuk kebutuhan bayi.
  • MITOS  : Tidak ada gunanya menyusui bayi sejak kelahirannya.  FAKTA : Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang harus dimiliki bayi. Bayi yang menyusui langsung akan merangsang ASI cepat keluar.
  • MITOS  : Bayi harus dibungkus dan dihangatkan dibawah lampu selama dua jam setelah lahir. FAKTA : Bayi bukan anak ayam. Kehangatan terbaik bagi bayi diperoleh melalui kontak kulit bayi ke kulit ibu, karena kehangatan tubuh ibu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Kontak kulit bayi ke kulit ibu membuat ASI semakin cepat keluar.
  • MITOS  : ASI pertama/kolostrum sangat sedikit, sehingga bayi lapar dan menangis.  FAKTA : ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut bayi yang hanya dapat diisi sebanyak 4 sendok teh.
  • MITOS : Bayi menangis, pasti karena lapar. FAKTA Bayi menangis bisa diakibatkan karena merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, merasa sakit, dan sebagainya, belum tentu lapar.
  • MITOS  : Bayi menangis karena lapar perlu diberi makanan atau minuman lain. FAKTA : Jika bayi lapar, beri ASI lagi. Sering-sering diberi ASI tidak akan membuat bayi lapar.
  • MITOS  : ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih.  FAKTA : Kolostrum/ASI pertama (kekuningan/tidak berwarna) adalah ASI yang paling penting untuk memberikan kekebalan kepada bayi. ASI yang berwarna putih adalah yang paling penting untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.
  • MITOS  : Bayi kedinginan sehingga perlu dibedong. FAKTA : Bayi baru lahir memang mudah kedinginan, sehingga perlu dipeluk kontak kulit ke kulit, diberi topi, lalu ibu bersama bayi diselimuti. Bedong bayi terlalu ketat akan membuatnya lebih kedinginan.
  • MITOS  : Kurang tersedia tenaga kesehatan sehingga bayi tidak dapat dibiarkan menyusu sendiri. FAKTA : Suami atau anggota keluarga ibu dapat membantu Inisiasi Menyusu Dini.
  • MITOS  : Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya.  FAKTA : Sementara sibuk, ibu bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
  • MITOS  : Ibu harus dijahit sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya.  FAKTA : Sementara dijahit, ibu tetap dapat melaksanakan IMD.
  • MITOS  : Bayi perlu diberikan suntikan vitamin K dan tetes mata segera setelah lahir.  FAKTA : Benar, tapi dapat ditunda selama 1 jam hingga bayi selesai menyusu awal.
  • MITOS  : Bayi harus segera dibersihkan setelah lahir.  FAKTA : Ditunda 1 jam tidak akan mengubah berat dan tinggi bayi.
  • MITOS  : Tenaga kesehatan belum sependapat tentang pentingnya memberi kesempatan IMD pada bayi yang lahir dengan operasi caesar. FAKTA: Mungkin, tapi adalah tugas orangtua untuk membela hak sang bayi. Tenaga kesehatan dapat diberi penjelasan, dan suami atau anggota keluarga dapat membujuk agar bayi dibiarkan untuk IMD.
  • MITOS  : Ibu belum bisa duduk/duduk miring untuk memberikan ASI.  FAKTA : Siapa yang mengharuskan duduk? Bayi dapat menyusu pada saat tengkuran di dada ibu.
  • MITOS  : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan susu formula, lainnya boleh. FAKTA : ASI eksklusif berarti hanya boleh memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.
  • MITOS  : ASI eksklusif tidak dapat dilakukan jika ibu bekerja. FAKTA : Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif.
  • MITOS : Hingga usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup bagi bayi. FAKTA : Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI saja.
  • MITOS  : Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi. FAKTA : Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.
  • MITOS  : Pisang dapat membersihkan usus bayi. FAKTA : Pisang tidak dapat membersihkan usus bayi melainkan merusak, karena usus bayi belum sanggup mengolah makanan hingga usia 6 bulan.
  • MITOS  : Susu formula sama baiknya dengan ASI. FAKTA : Tidak ada cairan lain apapun yang dapat menggantikan ASI.
  • MITOS  : Susu formula membuat bayi lebih sehat. FAKTA : Hanya jika diberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan yang membuat bayi lebih sehat.
  • MITOS  : Untuk perkembangan otak, susu formula lebih baik daripada ASI. FAKTA : ASI mengandung AA/DHA yang sangat penting bagi pertumbuhan otak.
  • MITOS  : Kombinasi ASI dan formula adalah yang terbaik bagi bayi. FAKTA : Yang terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan adalah hanya menerima ASI saja.
  • MITOS  : Jika ASI belum atau tidak lancar dapat digantikan dengan susu formula. FAKTA : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2×24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.
  • MITOS  : Jika ASI belum keluar, tidak ada gunanya menyusui bayi. FAKTA : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2×24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.
  • MITOS : Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu. FAKTA : Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan risiko terganggunya usus bayi yang masih belum siap.
  • MITOS  : Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau minuman lain sebelum ASI keluar.FAKTA : Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar matahari pagi dan lebih sering diberi ASI.
  • MITOS  : Jika bayi terus menangis berati ASI-nya kurang. FAKTA : Bayi menangis belum tentu lapar.
  • MITOS  : Ibu yang banyak minum susu, akan menghasilkan banyak ASI. FAKTA : Banyaknya ASI yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu. Semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang dihasilkan.
  • MITOS  : Agar menghasilkan banyak ASI, Ibu harus banyak makan sayuran. FAKTA : Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan.
  • MITOS  : Jika ibu sakit, bayi akan tertular melalui ASI. FAKTA : Ketika sakit, tubuh ibu membuat zat kekebalan tubuh yang juga disalurkan kepada bayi melalui ASI sehingga bayi tidak akan sakit.
Sumber :  http://supportbreastfeeding.wordpress.com

    13 Langkah Awal Keberhasilan Pemberian ASI

    1. Inisiasi dini. Inisiasi dini atau pemberian ASI sejak dini adalah sangat dianjurkan untuk dilakukan pada setiap ibu setelah melahirkan.  Proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri utk menyusu pada ibunya di 20 – 30 menit setelah ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan ke ibu saat proses melahirkan.
    2. Pengalaman pertama bayi. Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan bawaan untuk melakukan proses latch-on (proses masuknya sebagian besar ke dalam mulut bayi hingga ia dapat “mengunci” dan menyusu dengan g baik dan menyusu dengan baik. Riset menunjukkan bahwa bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu sesaat setelah ia lahir, akan mampu mencari payudara ibu dan menyusu dengan baik dalam kurun waktu kurang dari 50 menit.
    3. Rooming-In (Rawat Gabung)  Perawatan bayi dan ibu  bayi dapat terus bersama selama 24 jam dinamakan rawat gabung.Rawat gabung harus dilakukan perawatan ibu dan bayi sejak hari pertama di rumah sakit harus dilakukan dalam satu tempat tidur atau satu ruangan.Bahkan makin seringnya ibu melakukan kontak fisik langsung  dengan bayi akan membantu menstimulasi hormon prolaktin dalam memproduksi ASI. Memisahkan bayi dari ibunya sebelum hal tersebut dilakukan akan membuat bayi kehilangan kesempatan besar. Bayi akan mengantuk dan kehilangan minatnya utk menyusu pada ibunya. Akibatnya proses inisiasi menyusui mengalami hambatan.
    4. Bila Ibu Masih terpengaruh Obat Anastesi. Meskipun proses menyusui dapat segera ibu lakukan setelah bayi lahir, beberapa bayi nampak tidak dapat menyusui dengan baik setelah ia lahir. Hal ini disebabkan pengaruh epidural atau anastesi lainnya yang diberikan ibu selama masa melahirkan. Beberapa jenis anastesi mengurangi refleks bayi mencari payudara ibu dan menyusu pada ibunya, juga meningkatnya temperatur tubuh bayi dan tangisan bayi Namun perlu dipahami bahwa jika bayi tidak dapat menyusu setelah ia lahir bukan akhir dari segalanya. Segera minta bantuan dari ahli laktasi jika bayi sulit menyusui. Sehingga problem tersebut dapat segera diatasi. Selanjutnya, semakin seringnya bayi disusui makin meningkatkan reseptor hormon prolaktin
    5. Memerah ASI atau Pompa ASI. Jika menyusui di jam-jam pertama kelahiran tidak dapat dilakukan, alternatif terbaik berikutnya adalah memerah ASI atau pompa ASI selama 10-20 menit tiap 2 hingga 3 jam sekali, hingga bayi dapat menyusu. Tindakan tsb dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi.
    6. Suasana Menyenangkan untuk menciptakan hubungan psikologis. Suasana yang menyenangkan, tenang dan nyaman akan membantu saat-saat berduaan dan terciptanya hubungan psikologis antara ibu dan bayi. Ibu sebaiknya dijauhkan dari ketidaknyamanan psikologis seperti emosi, panik, kecemasan dan kekwatiran berlebihan. Ibu juga harus menyadari hal ini apalagi beberapa ibu mempunyai masalah psikologis saat paska kelahiran. Bila mengalami hal ini ibu harus berusahadengan motivasi sendiri dan dorongan dari dalam hati untuk menjauhkan atau  membuang emosi, kecemasan dan kepanikan demi keberhasilan pemberian ASI.
    7. Menyusui Pasca Melahirkan dengan Operasi Cesar.  Meskipun ibu mendapat epidural yang membuatnya tetap sadar, kondisi luka operasi di bagian perut relatif membuat proses menyusui sedikit terhambat. Sementara itu, bayi mungkin mengantuk dan tidak responsif untuk menyusu, terutama jika ibu mendapatkan obat-obatan penghilang sakit sebelum operasi. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa proses melahirkan dengan cesar akan menghambat terbentuknya produksi ASI. Meskipun demikian, menyusui sesering mungkin setelah proses kelahiran dg cesar akan meminimalisasi masalah-masalah tsb. Bahkan beberapa ibu yang melahirkan dg cesar memiliki produksi ASI yang berlimpah.
    8. Susui bayi sesering mungkin. Seperti yang telah diketahui bersama, ibu harus menyusui sesering mungkin kapanpun bayi menginginkannya. Paling tidak tiap 2 hingga 3 jam sekali dan tiap 4 hingga 5 jam di malam hari dari 8 hingga 12 kali menyusui selama 24 jam. Sebaiknya diperhitungkan dengan cermat berapa lama bayi menyusu, mulai dari awal hari menyusu hingga akhir hari. Umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali menyusu, tapi bukan berarti ibu harus melihat jam dan mengukur lamanya bayi menyusui. Di minggu-minggu pertama menyusui, terutama saat bayi baru lahir, hari-hari ibu terasa hanya diisi dengan kegiatan menyusui saja..Sebelum ASI matang keluar, bayi akan terasa begitu rakus menyusu. Hal ini disebabkan lambung bayi yang begitu kecil, sehingga mereka mudah lapar. Bulan pertama menyusui adalah masa pembelajaran utk bayi. Di bulan tsb, ia berusaha menguasai betul bagaimana teknik menyusui yang tepat Hingga masuk ke bulan berikutnya, ia dapat menyusu dengan baik dalam waktu yang singkat.
    9. Istirahat di tempat tidur. Ternyata istrihat di tempat tidur di hari-hari pertama menyusui adalah kunci awal keberhasilan menyusui. Meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri dan menyusui bayi kapanpun ia inginkan, akan membantu kelancaran ASI. Karena meskipun ibu merasa senang dan segar, tubuh ibu tetap butuh istirahat banyak utk memulihkan diri pasca melahirkan. Jika ibu tidak istirahat di awal-awal pasca melahirkan, maka beberapa bulan berikutnya akan terasa lebih sulit. Dan hal ini jelas akan mempengaruhi produksi dari ASI.
    10. Manajemen waktu yang baik untuk istirahat dan pemberian ASI.  Kondisi paska operasi atau melahirkan yang melelahkan harus diperbaiki dengan masa pemulihan pasca melahirkan, sehingga ibu butuh banyak istirahat. Menyusui adalah cara alami untuk memastikan ibu dapat berisitrahat dengan baik. Terutama di sela waktu menyusui. Ibu dapat beristirahat saat bayi sedang tidak menyusu.
    11. Lindungi diri dengan lingkungan yang supportif.  Masa menyusui adalah masa yang paling sensitif dalam kehidupan ibu. Baik secara fisik ataupun emosional.  Menyusui memang hal biologis yang wajar. Namun di dalam masyarakat, kita masih sering menjumpai orang-orang yang tidak nyaman dengan keberadaan ibu menyusui. Dan orang-orang ini akan banyak melontarkan pertanyaan-pertanya an yang sinis seputar produksi ASI ibu. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan yang mereka ketahui tentang menyusui . Disini lah ibu butuh banyak dorongan dan dukungan positif. Jangan pedulikan tanggapan negatif yang dapat mengganggu kenyamanan dan rasa percaya diri ibu akan ASI dan menyusui.
    12. Bertahanlah dari tekanan keluarga. Saat melahirkan ibu akan menemui banyak nasehat dan instruksi dari berbagai pihak terutama suami, orangtua atau keluarga. Kadangkala tekanan dan kritikan orang lain tersebut menambah ibu menjadi panik dan bingung.  Jika ibu sulit menghadapi berbagai kritikan dan tekanan, mintalah bantuan suami ataupun orang lain yang dapat membantu ibu untuk menghadapi hal tsb.
    13. Perawatan diri Sendiri. Di minggu-minggu pertama menyusui, ibu akan terfokus pada perawatan anak, menyusui dan merawat diri sendiri. Tanggung jawab lainnya tidak akan terlalu menjadi perhatian. Jika anda memiliki anak yang lebih besar (akak dari bayi), anda perlu memperhatikan mereka juga. Mintalah bantuan kepada suami ataupun pengasuh yang akan membantu anda dalam memenuhi kebutuhan utama sang kakak. Biasanya teman ataupun kerabat akan mengunjungi ibu di awal-awal pasca ibu melahirkan. Di saat spt ini ibu seringkali merasa tidak dapat leluasa menyusui bayi ataupun utk beristirahat. Jika hal ini terjadi, katakanlah secara perlahan dan sopan kepada tamu bahwa ibu butuh waktu untuk menyusui ataupun istirahat. Jika tamu tsb tetap memaksa utk tinggal, maka cara terbaik adalah membatasi waktu berkunjung
    Sumber :  http://supportbreastfeeding.wordpress.com

    Selasa, 07 Februari 2012

    Rekomendasi Pemberian Makanan Bagi Bayi Anda

    Bagaimanakah pemberian makanan yang baik bagi bayi anda? Berikut ini adalah beberapa informasi mengenai bahan makanan dan pemberian makanan yang baik berdasarkan rekomendasi WHO.


    Usia 0-6 bulan
    Berikan bayi anda ASI eksklusif sampai ia berusia 6 bulan. Berikan ASI sesering yang ia mau, setidaknya 8 kali dalam 24 jam. Bayi anda akan menunjukkan tanda bahwa ia lapar yaitu dengan menghisap jarinya, rewel atau menggerakkan bibirnya seperti menghisap.
    Usia 6 bulan- 5 tahun
    ASI tetap diberikan sampai anak anda berusia 2 tahun atau lebih sebagai sumber bahan makanan yang penting dan bergizi. Sebagai tambahan, bayi anda dapat diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan.
    Sebagai bahan makanan pokok yang memberikan energi bagi anak anda adalah golongan sereal seperti gandum, padi-padian (beras putih, beras merah) dan jagung. Golongan umbi-umbian seperti singkong, ubi dan kentang. Golongan starchy (mengandung zat tepung) seperti pisang raja dan buah sukun.

    Selain bahan makanan pokok tersebut, anak anda juga memerlukan nutrisi dari sumber lain yaitu;
    Sumber hewani : hati, daging sapi, ayam, ikan, telur.
    Produk susu : keju, yoghurt.
    Biji-bijian
    Daun hijau dan sayuran berdaun kuning : bayam, brokoli, lobak, wortel, labu (pumpkin).
    Buah-buahan : pisang, jeruk orange, jambu biji, peach, kiwi , papaya.
    Minyak dan lemak : minyak nabati, butter.

    Pada usia 6-8 bulan mulailah memperkenalkan makanan tambahan pada anak anda. Mengawali dengan memberikan 2-3 suapan  (atau lebih, sesuka anak anda) bubur atau nasi tim 2-3 kali sehari. Anda dapat meningkatkan jumlah asupan sedikit demi sedikit.

    Hindari memberikan makanan yang dapat menyebabkan tersedak (kacang, anggur dalam bentuk utuh atau potongan besar). Anda dapat memberikan snack yang dapat ia pegang sendiri untuk dimakan di antara waktu makannya atau sesuai seleranya.

    Pada usia 9-11 bulan anda dapat memberikan makanan lunak atau makanan dengan potongan kecil yang dapat dimakan 3-4 kali sehari ditambah dengan snack 1-2 kali sehari tergantung selera.

    Bantulah bayi anda untuk menyantap makanannya sendiri, sebaiknya tidak memaksa Ia untuk menghabiskan makanan. Jauhkan dari lingkungan atau benda yang dapat mengalihkan perhatiannya dari makanannya. Setelah melewati usia 6 bulan, anda dapat memberikan tambahan cairan selain ASI, tawarkan ia air putih (yang telah dimasak) setelah ia makan.

    Sumber: WHO
    www.infobunda.com

    Jumat, 03 Februari 2012

    PUDING ROTI SUSU STROBERI

    Bahan :

    2lbr Roti tawar, sobek-sobek
    125ml Susu cair rasa stroberi
    1btr Telur
    Keju parut secukupnya




    Cara Membuat :
    - Kocok telur dan susu sampai tercampur
    - Masukkan roti tawar dan keju, aduk kembali sampai rata
    - Tuang kedalam loyang/pinggan tahan panas
    - Kukus 15-20 menit
    - Bila sudah matang dinginkan sebentar, taburi dengan keju lagi. Sajikan

      Note : Ini untuk 2-3 kali makan si kecil, kalau Bunda ingin membuat lebih banyak, tinggal diperbanyak 2 kali dari porsi bahan diatas.

    Bayi yang kembali bernafas stlh 2 jam di vonis meninggal

    Keajaiban telah membawa bayi prematur kembali bernafas setelah diperkirakan dua jam meninggal. Sang ibu bayi, Kate Ogg awalnya diminta oleh sang dokter untuk tabah dan memberikan salam perpisahan terakhir. Namun Tuhan berkehendak lain, ia kembali bernafas setelah dua jam tidak memiliki detak jantung dan tidak menangis.

    Ajaib, seorang ibu berhasil menghidupkan kembali si bayi yang lahir prematur dan sudah dinyatakan meninggal oleh dokter, setelah mencoba bertahan dengan tetap memeluk dan menyusuinya.
    Bayi Kate Ogg lahir dalam usia 27 minggu atau sekitar 7 bulan kurang. Beratnya hanya 1 kilogram. Ia diberi tahu oleh tim medis bahwa bayinya tidak bisa diselamatkan. Namun ia tidak mau melepaskan sang bayi dari pelukannya dan terus memberikannya pelukan. 

    Dokter memang gagal membantu bayi kecil yang akhirnya di beri nama Jamie itu untuk bernafas. Selama 20 menit mereka tidak bisa membuat bayi itu bernafas dan akhirnya menyatakan sang bayi meninggal.
    Kate Ogg, sang ibu itu, melahirkan bayi kembar di sebuah rumah sakit di Sydney, Australia, Maret lalu. Kini, bayi yang diberi nama Emily itu tumbuh sehat, sedangkan kakak kembarnya, Jamie, meninggal saat lahir.
    Bagaimana Jamie bisa kembali bernafas? Sang ibu melepaskan pakaian sang bayi dan mendekapnya dalam tubuhnya yang hangat. Setelah itu keajaiban terjadi.
    Ketika Kate Ogg berjuang untuk menyelamatkan bayinya, staf medis mengatakan ia akan sia-sia melakukannya. Tetapi, Ogg tetap menyusui bayinya dan dua jam kemudian si bayi hidup kembali.
    “Aku mengambil gaun dan meletakkan dia di dada saya, dengan kepalanya di lenganku dan aku memeluknya. Dia tidak bergerak sama sekali,” kenang Ogg, seperti diberitakan The Sun.
    Setelah dua jam dipelukan sang ibu, bayi mungil itu menunjukkan adanya detak kehidupan. Si bayi terlihat bernafas. Terlebih setelah Kate sang ibu memberikan tetesan ASI menggunakan jari telunjukknya.

    Akhirnya sang bayi bernafas normal. Kemudian dalam beberapa saat kemudian sang bayi membuka matnya dan menggenggam jari sang ibu.

    “Ini keajaiban. Bahkan dokter mengaku tidak percaya,” ungkap Kate.
    Setelah dipeluk dan mulutnya ditempelkan pada puting sang ibu, si bayi kemudian bergerak-gerak. “Aku merasa dia bergerak seolah-olah ia kaget, kemudian dia mulai terengah-engah, kemudian saya beri ASI melalui jari, baru dia bernafas teratur dan normal,” katanya.
    “Aku berpikir, ya Tuhan, apa yang terjadi? Beberapa waktu kemudian ia membuka matanya. Ini sebuah keajaiban,” kenang Ogg pula.
    Setelah itu, menurut Ogg, oroknya mengulurkan tangan. “Dia meraih jari saya, kemudian membuka matanya dan menggerakkan kepalanya dari sisi ke sisi. Dokter terus menggeleng berkata, ‘Aku tidak percaya. Aku tidak percaya.’ Tapi itu nyatanya anak saya benar-benar bisa bernafas lagi.”
    Dokter kemudian memperkirakan, kehangatan tubuh sang ibu bertindak seperti sebuah inkubator untuk menjaga bayi hangat dan merangsang. Ini memperkuat teori “kanguru” bagaimana cara merawat anak-anak di kantong mereka.
    Beberapa ahli percaya, pendekatan kulit bayi ke kulit ibu lebih menguntungkan daripada mengambil bayi yang baru lahir dan meletakkannya di inkubator.
    Jamie sekarang tumbuh sehat, berumur lima bulan. Ayahnya, David, mengatakan, “Untungnya aku punya istri yang sangat cerdas. Dia punya insting untuk melakukan apa yang dia ingin lakukan. Jika ia tidak melakukan itu, Jamie mungkin tidak akan berada di sini.”

    suaramedia

    Masa Depan Si Kecil Ditentukan Oleh Masa Emasnya


    Saat berumur 6 bulan, Si Kecil semakin cepat belajar hal-hal baru. Masa ini disebut sebagai masa emas. Di otaknya, pembungkus serabut saraf yang Mielin dan sambungan antar syaraf yang bernama Sinaps berkembang sangat pesat, dengan bantuan nutrisi yang baik dan stimulasi.
    Lihatlah, saat ia sudah dapat duduk dan merangkak, pengelihatannya sudah bertambah tajam dan pendengarannya bertambah baik. Ia selalu berusaha mengeksplorasi lingkungan dengan bergerak ke sana ke mari, bermain interaktif dengan kita, bahkan cara makan pun digunakannya untuk mengeksplorasi kemampuan melihat berbagai benda, memegang, mengenal tekstur, dan rasa makanan.

    Apa yang dibutuhkan agar Si Kecil dapat bereksplorasi?
    Untuk mendukung Si Kecil bereksplorasi di masa emasnya, ada 2 hal penting yang dibutuhkannya, yaitu Stimulasi tepat dan nutrisi tepat. Keduanya harus selalu diberikan seimbang (balanced).

    Stimulasi yang tepat mencakup 3 aspek penting di masa emasnya, yaitu melihat (motorik halus), bergerak (motorik halus), mendengar / berbicara (perkembangan bahasa).
    • Melihat: warna-warni yang beragam di sekitar Si Kecil dapat merangsang perkembangan optimal indera pengelihatan (motorik halus) bayi.
    • Bergerak: Si Kecil memerlukan ruang yang cukup untuk dapat melatih gerakan kaki dan tangannya (motorik kasar), misalnya merangkak, meraih benda di dekatnya.
    • Mendengar/ berbicara: melalui rangsangan bunyi, indera pendengaran Si Kecil berkembang maksimal, demikian pula kemampuannya menirukan bunyi.
    Si Kecil yang tidak mendapat stimulasi akan mengalami penurunan kecerdasan, penurunan kemampuan bergerak, bahkan menjadi anak hiperaktif di kemudian hari.

      Nutrisi yang tepat mengandung:
    • Energi ekstra agar tubuhnya kuat berekplorasi. Bayi usia 6 bulan + membutuhkan energi lebih besar dibandingakn usia sebelumnya.
    • Protein tinggi agar otaknya dapat menyerap stimulasi dengan optimal.

    Sumber: 
    - National Health and Medical Research Council Australia. Dietary Guidelines for Children and Adolescents in Australia, 2003.
    - Shonkoff JP. Phillips DA. from Neurons to Neighborhoods. The Science of Early Childhood Development National Academy Press. Washington DC. 2000
    - www.bayimilna.com

    Mengenal Alergi Makanan dan Cara Mengatasinya

    Jika anak Anda alergi pada makanan, tubuhnya akan mengganggap makanan yang menimbulkan alergi tersebut sebagai benda asing dan sistem imunitasnya akan bereaksi dengan menyerang ‘benda asing’ tersebut. 
    Gejala alergi bisa berupa gatal-gatal kemerahan pada kulit dan hidung berair (biasanya terjadi dalam beberapa menit sampai 2 jam setelah mengonsumsi makanan tertentu). Pada kondisi alergi berat dapat terjadi sulit bernafas. Beberapa alergi bahkan menyebabkan gangguan pencernaan seperti muntah atau diare.
    Makanan yang paling sering memicu alergi adalah; telur, susu sapi, kacang-kacangan, kedelai, gandum (terigu), seafood (ikan, lobster, udang dan kepiting). Alergi susu sapi biasanya berkurang saat usia anak menginjak 2 tahun.
    Langkah terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menghubungi dokter, anak Anda akan diberikan obat yang dapat diberikan dalam keadaan darurat. Selain itu, untuk pencegahan agar gejala alergi tidak muncul lagi, Anda dapat menghindari memberikan makanan yang menjadi penyebab alerginya. Para ahli juga setuju jika ASI dapat memperkuat daya tahan tubuh anak terhadap alergi.

    Sumber : Club Nutricia