Kamis, 31 Mei 2012

Cake Pisang

Kebetulan dirumah ada pisang ambon nih, dari pada makan begitu aja mending dibuat cake saja sekalian praktek resep yang dapat dari bunda Leni, tapi disesuaikan dengan bahan yang ada dirumah.



Bahan:
2bh   pisang ambon, lumatkan menggunakan garpu
40gr  tepung terigu
3sdm mentega cair 100gr gula
2btr  telur
1sdm coklat bubuk
Keju parut sesuai selera
Selai 





Cara Membuat:
  1. Kocok telur + gula sampai mengembang dan kaku
  2. Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit, coklat bubuk, pisang, mentega cair,aduk sampai rata
  3. Siapkan loyang sudah dilumuri minyak, masukan adonan, kukus kurleb 25menit
  4. Setelah dingin keluarkan dari loyang lalu oles dengan selai . Beri keju parut diatasnya, sajikan

 Note : Kukusan sebaiknya sudah dipanaskan terlebih dahulu (airnya mendidih) dan ditutupnya dibungkus serbet

Kamis, 24 Mei 2012

5 Ciri RS Bersalin Idaman


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memutuskan untuk memilih rumah sakit yang sesuai untuk ibu hamil sekaligus peduli pada keselamatan dan perkembangan bayi, antara lain:
1. Hanya memberikan ASI pada bayi yang baru lahir
Seperti yang sudah kita ketahui, bayi baru lahir sebenarnya tidak membutuhkan makanan tambahan lain selain ASI. Rumah sakit yang sayang bayi pasti tidak akan menyarankan pemberian susu formula atau makanan tambahan lainnya untuk bayi. Sistem pencernaan bayi yang baru lahir belum sempurna, sehingga hanya ASI yang bisa membantu memperbaiki agar sistem pencernaan lebih  kuat.
"Namun, pemberian makanan pendamping bisa saja terjadi, asalkan ada alasan medis yang tepat," tukasnya.
Rumah sakit sebaiknya juga men-support agar air susu sang ibu bisa keluar, dan ibu bisa menyusui bayinya dengan lancar. Selain itu, rumah sakit juga harus mendukung upaya IMD (Inisiasi Menyusui Dini), karena selain mendukung kesehatan anak dengan ASI, IMD ini akan membantu peningkatan bonding ibu dan anak.
2. Melakukan rawat gabung
Di beberapa rumah sakit, bayi yang baru lahir dipisahkan dari ruangan ibunya. Biasanya bayi diletakkan di ruang bayi, sedangkan ibu di ruang perawatan umum. Hal ini bertujuan agar sang ibu bisa beristirahat dengan baik. Namun menurut dr Utami, rumah sakit yang bersahabat dengan bayi akan memberikan layanan rawat gabung antara ibu dan bayi selama minimal 24 jam pertama.
Ibu dan bayi sebaiknya dirawat gabung untuk mempermudah pendampingan proses menyusui, IMD, ataupun pencarian solusi sejak dini jika diketahui ada masalah yang kemungkinan dihadapi bayi. Proses rawat gabung ini bisa tidak dilakukan bila ada suatu kondisi kontraindikasi yang serius dan membahayakan satu sama lain.
3. Mendukung pemberian ASI tanpa jadwal
Pada dasarnya, kebutuhan ASI antara satu bayi dengan bayi lainnya berbeda. Maka agak sulit memberi jadwal menyusui yang sama untuk semua ibu dan bayi. Rumah sakit yang sayang bayi tidak akan memberikan jadwal khusus untuk menyusui. Dengan demikian, ibu bisa dengan leluasa menyusui bayinya setiap saat si bayi merasa lapar.
4. Tidak memberikan dot atau empeng pada bayi
Jika dalam kondisi tertentu ibu dan bayi harus dirawat terpisah, ibu tentu akan sulit menyusui sang bayi dengan leluasa. Salah satu cara mudah untuk mengatasi tangisan bayi yang lapar adalah dengan memberikan dot atau empeng di mulutnya. Akan tetapi, sebaiknya pilih rumah sakit yang tidak mengatasi masalah dengan dot atau empeng. Cari rumah sakit yang memberikan ASI sang ibu pada bayi dengan menggunakan cangkir, pipet, sendok, atau pipa tabung.
"Penggunaan berbagai alat ini sekaligus membuat anak belajar untuk mencari sumber ASI dengan alami, dibandingkan bila diberi dot atau empeng. Mereka akan tergantung pada dot, sehingga kemampuan motorik mereka tidak terlatih," tukasnya.
5. Memiliki kelompok pendukung ibu menyusui
Sebagai ibu muda yang baru memiliki anak, Anda pasti sangat butuh support dari orang yang mengalami hal yang sama. Maka, sebaiknya pilih rumah sakit yang memiliki kelompok pendukung ibu menyusui. Rumah sakit seperti ini akan merujuk semua ibu yang baru melahirkan untuk bergabung dalam kelompok tersebut dan membantu mengatasi masalah yang mungkin dialami ibu baru selama merawat atau menyusui bayinya.
"Ibu yang baru melahirkan dan masuk dalam kelompok ibu menyusui, akan merasa lebih nyaman dan tenang ketika mendapatkan dukungan, tak hanya dari suami dan keluarga tetapi juga dari rekan lain yang sedang mengalami hal yang sama," bebernya.

sumber : kompas.com

Panduan MPASI oleh Wied Harry Apriadj



·    Buah segar sebagai makanan pertama bayi
Buah segar menjadi pilihan pertama makanan pemula pendamping ASI. Berbeda dari nasi dan makanan pokok lainnya, buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara alami dilengkapi enzim pencerna. Oleh karena itu, buah digolongkan dalam predigested food atau semidigested food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna.

Sebaiknya bayi usia dini (6-7 bulan) tidak diberi karbohidrat kompleks dalam bentuk nasi dan bahan makanan pokok lain yang tidak mudah dicerna. Lagipula, nasi dan makanan pokok lainnya tidak dilengkapi enzim pencerna pati sebagaimana buah. Pisang adalah satu-satunya buah kaya pati. Oleh karena itu bayi usia dini tidak diberi pisang dalam jumlah banyak (tidak lebih dari 50 gr setiap kali makan) dan diencerkan.

Pada tahap awal pemberian makanan pendamping ASI, anda bisa mengencerkan pure buah lebih cair dari resep. Tambahan cairan bisa lebih banyak dari jumlah jus buah, kemudian secara bertahap kurangi jumlah cairan hingga sesuai resep. Biasanya,bayi perlu menyesuaikan diri selama 4-5 hari * Namun dalam milis Gizi Bayi Balita, Pak Wied pun menjelaskan bahwa pengamatan 4-5 hari itu pengamatan maksimum untuk pemberian/pengenalan 1 jenis makanan baru, sebenarnya cukup 2-3 hari untuk tiap 1 jenis makanan baru. Selain untuk menghindari bosan, pengamatan ada tidaknya reaksi alergi (ruam kulit, muntah, diare) terhadap bahan makanan tertentu pada umumnya muncul dalam 24 jam * Walaupun demikian, patokan ini tidak mutlak karena keterampilan makan setiap bayi tidak sama. Ada bayi yang bisa langsung menyantap pure buah dengan kepekatan seperti resep.

Buah merupakan sumber vitamin C, salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh bayi. Betakaroten (provitamin A) juga banyak tersimpan dalam buah, terutama buah berwarna merah atau jingga seperti semangka merah, jambu biji merah, dan pepaya. Vitamin C dan betakaroten termasuk antioksidan kuat yang mempercepat pemulihan gangguan kesehatan pada bayi. Avokad berlimpah asam lemak omega 3, salah satu jenis lemak sehat yang baik untuk perkembangan otak bayi dan kecerdasannya.

Buah yang aman dikonsumsi bayi sebagai pendamping ASI sbb :
§  Jeruk : Jeruk baby, Jeruk orange, jeruk keprok manis
§  Jambu biji: Sebaiknya pilih jambu biji merah karena lebih kaya betakaroten
§  Pepaya
§  Avokad
§  Melon: Melon hijau, melon jingga
§  Semangka : Semangka merah, semangka kuning
§  Apel manis contohnya apel merah Red Delicious
§  Pir Manis contohnya pir Yangli
§  Pisang: Pisang ambon
§  Mangga Manis: Mangga madu,mangga arumanis,mangga manalagi

Gula dan garam
Hindari menambahkan gula ke dalam jus atau pure buah. Biarkan bayi mengenali keragaman cita rasa manis asli buah. Gula mematikan cita rasa dasar buah sehingga bayi tidak memiliki kekayaan perbendaharaan citarasa makanan. Tidak menambahkan gula juga penting untuk melatih kepekaan saraf perasa bayi agar kelak tidak menjadi ketagihan gula dan makanan manis. Selain tidak berguna (karena rasa jus/pure buah sudah manis), gula hanya akan membebani kerja pankreas dan hati (liver) bayi anda.

Nasi & Sayuran, sumber karbohidrat kompleks
Setelah buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan makanan lain, yaitu pati (nasi,kentang,dan makanan pokok lainnya) serta serat (beragam sayur-sayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna,beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang proses pencernaaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu jenis karbohidrat yang tidak tercerna.

Pada tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi mengenai citarasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani sekaligus.

Jika pada tahap ini Anda menginginkan tambahan protein dalam makanan bayi, Anda bisa menambahkan sumber protein mudah cerna, yaitu tempe yang dihaluskan. Protein tempe telah diuraikan oleh kapang (jamur) tempe menjadi asam amino sederhana yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh bayi. Kelebihan lain tempe mengandung zat antidiare.

Selain menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin. Sayuran berlimpah zat besi, kalsium dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung serat berlebihan.

Lazimnya, nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7 bulan. Berikut ini makanan pokok yang dapat diberikan pada bayi :

 Makanan sumber pati
§  Nasi: beras merah,beras putih (utk beras merah harus direndam 4jam sebelum dimasak)
§  Ubi jalar: Ubi jalar merah, ubi jalar ungu
§  Singkong: Singkong mentega/kuning
§  Jagung segar: Jagung manis, jagung biasa
§  Makaroni: Makaroni elbow / bengkok mini
§  Mi kering: Pilih kualitas bagus tanpa pewarna (sebaiknya dari produsen terpercaya)
§  Havermut : quick cooking oats
§  Roti :Sebaiknya pilih roti wholewheat (roti gandum)
§  Labu kuning : Labu kuning biasa, labu kuning jepang (kabocha)
           Kentang

Sayuran yang aman diberikan pada bayi
§  Bayam (merah ataupun hijau)
§  Kangkung: Kangkung akar/kangkung cabut muda
§  Wortel
§  Tomat : Tomat merah
§  Brokoli
§  Kembang kol
§  Buncis: Buncis muda atau buncis baby
§  Kacang polong segar/beku


Makanan hewani & polong-polongan, sumber protein
Bahan makanan sumber protein baik yang hewani maupun nabati diperkenalkan paling akhir (setelah bayi benar-benar terampil makan). Biasanya, makanan ini diberikan setelah bayi berusia 8 bulan. Awalnya berupa bubur saring. Selanjutnya, bayi diberi nasi tim setelah berusia 9 bulan dan sudah tumbuh gigi. Jika setelah 9 bulan bayi Anda belum tumbuh gigi, lanjutkan pemberian bubur saringnya.

Menginjak usia 8 bulan, organ pencernaan bayi sudah bisa dilatih mencerna makanan yang proses pencernaannya rumit, seperti protein hewani. Dalam kelompok sumber protein hewani hanya yoghurt khusus bayi, yoghurt tawar (plain yoghurt) ---- dalam milis mpasirumahan direkomendasikan merk Yummy ---- , keju alami (natural cheese) dan tempe yang mudah cerna karena kandungan proteinnya sudah dicerna oleh bakteri dan kapang (jamur).

Berikut ini sumber protein yg aman utk bayi
§  Telur : Terutama kuning telur
§  Hati : Hati ayam, hati sapi
§  Daging ikan : Ikan kakap, ikan salmon, ikan gindara,  Ikan marlin, ikan tenggiri
§  Daging ayam: Pilih bagian dada, buang kulit dan lemaknya
§  Daging sapi : Pilih yang tidak berlemak dan empuk, yaitu bagian has dalam (sirloin) dan has luar (tenderloin)
§  Keju:Pilih keju alami (natural Cheese) yang muda. Kalau susah mencari keju muda, pilih keju yang rendah kadar garamnya, mis merk Prochiz atau Diamond. Itupun tidak diberikan sering, hanya sesekali dalam jumlah sangat sedikit.
§  Kacang merah: kacang merah segar, kacang merah kering
§  Kacang hijau : Kacang hijau berkulit, kacang hijau kupas (sebaiknya direndam hingga mengembang 4-6 jam)
§  Kacang tolo
§  Tempe : Pilih tempe segar, hindari yang sudah berbau amoniak (diparut pelan2 menggunakan parutan kelapa, diserut hati-hati sambil ditekan menggunakan serutan keju atau dicincang halus, dimasak hingga empuk)
§  Tahu: Pilih tahu putih tanpa pewarna, tanpa bahan pengenyal dan masih baru (bayi sangat sensitif terhadap kerusakan tahu yang mengakibatkan diare)

Jadwal pemberian makanan pendamping ASI

Umur bayi vs Jenis makanan vs Frekuensi pemberian pendamping ASI
§  6-7 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1-2 kali (dikonsumsi ketika perut kosong agar penyerapan nutrisi optimal, yaitu setelah bangun tidur)
§  7-8 bln ASI Sesuka bayi , Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1-2 kali
§  8-9 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1 kali, Bubur saring 2 kali
§  9-10 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur Saring 1 kali, Makanan Tim 2 kali
§  10-12 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Makanan tim 3 kali, Makanan selingan 1-2 kali