Sabtu, 11 Februari 2012

13 Langkah Awal Keberhasilan Pemberian ASI

  1. Inisiasi dini. Inisiasi dini atau pemberian ASI sejak dini adalah sangat dianjurkan untuk dilakukan pada setiap ibu setelah melahirkan.  Proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri utk menyusu pada ibunya di 20 – 30 menit setelah ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan ke ibu saat proses melahirkan.
  2. Pengalaman pertama bayi. Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan bawaan untuk melakukan proses latch-on (proses masuknya sebagian besar ke dalam mulut bayi hingga ia dapat “mengunci” dan menyusu dengan g baik dan menyusu dengan baik. Riset menunjukkan bahwa bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu sesaat setelah ia lahir, akan mampu mencari payudara ibu dan menyusu dengan baik dalam kurun waktu kurang dari 50 menit.
  3. Rooming-In (Rawat Gabung)  Perawatan bayi dan ibu  bayi dapat terus bersama selama 24 jam dinamakan rawat gabung.Rawat gabung harus dilakukan perawatan ibu dan bayi sejak hari pertama di rumah sakit harus dilakukan dalam satu tempat tidur atau satu ruangan.Bahkan makin seringnya ibu melakukan kontak fisik langsung  dengan bayi akan membantu menstimulasi hormon prolaktin dalam memproduksi ASI. Memisahkan bayi dari ibunya sebelum hal tersebut dilakukan akan membuat bayi kehilangan kesempatan besar. Bayi akan mengantuk dan kehilangan minatnya utk menyusu pada ibunya. Akibatnya proses inisiasi menyusui mengalami hambatan.
  4. Bila Ibu Masih terpengaruh Obat Anastesi. Meskipun proses menyusui dapat segera ibu lakukan setelah bayi lahir, beberapa bayi nampak tidak dapat menyusui dengan baik setelah ia lahir. Hal ini disebabkan pengaruh epidural atau anastesi lainnya yang diberikan ibu selama masa melahirkan. Beberapa jenis anastesi mengurangi refleks bayi mencari payudara ibu dan menyusu pada ibunya, juga meningkatnya temperatur tubuh bayi dan tangisan bayi Namun perlu dipahami bahwa jika bayi tidak dapat menyusu setelah ia lahir bukan akhir dari segalanya. Segera minta bantuan dari ahli laktasi jika bayi sulit menyusui. Sehingga problem tersebut dapat segera diatasi. Selanjutnya, semakin seringnya bayi disusui makin meningkatkan reseptor hormon prolaktin
  5. Memerah ASI atau Pompa ASI. Jika menyusui di jam-jam pertama kelahiran tidak dapat dilakukan, alternatif terbaik berikutnya adalah memerah ASI atau pompa ASI selama 10-20 menit tiap 2 hingga 3 jam sekali, hingga bayi dapat menyusu. Tindakan tsb dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi.
  6. Suasana Menyenangkan untuk menciptakan hubungan psikologis. Suasana yang menyenangkan, tenang dan nyaman akan membantu saat-saat berduaan dan terciptanya hubungan psikologis antara ibu dan bayi. Ibu sebaiknya dijauhkan dari ketidaknyamanan psikologis seperti emosi, panik, kecemasan dan kekwatiran berlebihan. Ibu juga harus menyadari hal ini apalagi beberapa ibu mempunyai masalah psikologis saat paska kelahiran. Bila mengalami hal ini ibu harus berusahadengan motivasi sendiri dan dorongan dari dalam hati untuk menjauhkan atau  membuang emosi, kecemasan dan kepanikan demi keberhasilan pemberian ASI.
  7. Menyusui Pasca Melahirkan dengan Operasi Cesar.  Meskipun ibu mendapat epidural yang membuatnya tetap sadar, kondisi luka operasi di bagian perut relatif membuat proses menyusui sedikit terhambat. Sementara itu, bayi mungkin mengantuk dan tidak responsif untuk menyusu, terutama jika ibu mendapatkan obat-obatan penghilang sakit sebelum operasi. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa proses melahirkan dengan cesar akan menghambat terbentuknya produksi ASI. Meskipun demikian, menyusui sesering mungkin setelah proses kelahiran dg cesar akan meminimalisasi masalah-masalah tsb. Bahkan beberapa ibu yang melahirkan dg cesar memiliki produksi ASI yang berlimpah.
  8. Susui bayi sesering mungkin. Seperti yang telah diketahui bersama, ibu harus menyusui sesering mungkin kapanpun bayi menginginkannya. Paling tidak tiap 2 hingga 3 jam sekali dan tiap 4 hingga 5 jam di malam hari dari 8 hingga 12 kali menyusui selama 24 jam. Sebaiknya diperhitungkan dengan cermat berapa lama bayi menyusu, mulai dari awal hari menyusu hingga akhir hari. Umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali menyusu, tapi bukan berarti ibu harus melihat jam dan mengukur lamanya bayi menyusui. Di minggu-minggu pertama menyusui, terutama saat bayi baru lahir, hari-hari ibu terasa hanya diisi dengan kegiatan menyusui saja..Sebelum ASI matang keluar, bayi akan terasa begitu rakus menyusu. Hal ini disebabkan lambung bayi yang begitu kecil, sehingga mereka mudah lapar. Bulan pertama menyusui adalah masa pembelajaran utk bayi. Di bulan tsb, ia berusaha menguasai betul bagaimana teknik menyusui yang tepat Hingga masuk ke bulan berikutnya, ia dapat menyusu dengan baik dalam waktu yang singkat.
  9. Istirahat di tempat tidur. Ternyata istrihat di tempat tidur di hari-hari pertama menyusui adalah kunci awal keberhasilan menyusui. Meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri dan menyusui bayi kapanpun ia inginkan, akan membantu kelancaran ASI. Karena meskipun ibu merasa senang dan segar, tubuh ibu tetap butuh istirahat banyak utk memulihkan diri pasca melahirkan. Jika ibu tidak istirahat di awal-awal pasca melahirkan, maka beberapa bulan berikutnya akan terasa lebih sulit. Dan hal ini jelas akan mempengaruhi produksi dari ASI.
  10. Manajemen waktu yang baik untuk istirahat dan pemberian ASI.  Kondisi paska operasi atau melahirkan yang melelahkan harus diperbaiki dengan masa pemulihan pasca melahirkan, sehingga ibu butuh banyak istirahat. Menyusui adalah cara alami untuk memastikan ibu dapat berisitrahat dengan baik. Terutama di sela waktu menyusui. Ibu dapat beristirahat saat bayi sedang tidak menyusu.
  11. Lindungi diri dengan lingkungan yang supportif.  Masa menyusui adalah masa yang paling sensitif dalam kehidupan ibu. Baik secara fisik ataupun emosional.  Menyusui memang hal biologis yang wajar. Namun di dalam masyarakat, kita masih sering menjumpai orang-orang yang tidak nyaman dengan keberadaan ibu menyusui. Dan orang-orang ini akan banyak melontarkan pertanyaan-pertanya an yang sinis seputar produksi ASI ibu. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan yang mereka ketahui tentang menyusui . Disini lah ibu butuh banyak dorongan dan dukungan positif. Jangan pedulikan tanggapan negatif yang dapat mengganggu kenyamanan dan rasa percaya diri ibu akan ASI dan menyusui.
  12. Bertahanlah dari tekanan keluarga. Saat melahirkan ibu akan menemui banyak nasehat dan instruksi dari berbagai pihak terutama suami, orangtua atau keluarga. Kadangkala tekanan dan kritikan orang lain tersebut menambah ibu menjadi panik dan bingung.  Jika ibu sulit menghadapi berbagai kritikan dan tekanan, mintalah bantuan suami ataupun orang lain yang dapat membantu ibu untuk menghadapi hal tsb.
  13. Perawatan diri Sendiri. Di minggu-minggu pertama menyusui, ibu akan terfokus pada perawatan anak, menyusui dan merawat diri sendiri. Tanggung jawab lainnya tidak akan terlalu menjadi perhatian. Jika anda memiliki anak yang lebih besar (akak dari bayi), anda perlu memperhatikan mereka juga. Mintalah bantuan kepada suami ataupun pengasuh yang akan membantu anda dalam memenuhi kebutuhan utama sang kakak. Biasanya teman ataupun kerabat akan mengunjungi ibu di awal-awal pasca ibu melahirkan. Di saat spt ini ibu seringkali merasa tidak dapat leluasa menyusui bayi ataupun utk beristirahat. Jika hal ini terjadi, katakanlah secara perlahan dan sopan kepada tamu bahwa ibu butuh waktu untuk menyusui ataupun istirahat. Jika tamu tsb tetap memaksa utk tinggal, maka cara terbaik adalah membatasi waktu berkunjung
Sumber :  http://supportbreastfeeding.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar